Sabtu, 20 Juni 2015

Emansipasi Keblinger

Hari kartini = emansipasi wanita
emansipasi wanita = duduk sama rendah berdiri sama tinggi..
Baru kemarin saya mendatang sebuah ekspedisi pengiriman di kawasan cebongan. Kantornya sangat sempit dan hanya ada 6 kursi, masing-masing 3 kursi berhadapan. satu sisi mepet meja loket, sisi lainnya mepet ke pintu keluar. Begitu sempitnya sampai2 kalau dipenuhi 4 orang saja kantor itu sudah sesak. Saat saya datang terdapat dua kartini sedang menunggu antrian. Satu kartini duduk di kursi tengah sisi kiri loket, sementara satu kartini lagi juga duduk di kursi tengah (diantara 3 kursi berjajar) di sisi kanan loket. Otomatis dua kursi di kanan kiri kedua kartini itu menjadi sempit dan mubazir krn tdk mungkin diduduki. Sebenernya kursi akan bisa bisa diduduki jika dua kartini itu mau bergeser ke dua kursi yang mepet ke loket atau pintu. Ketika saya datang saya merupakan antrian terakhir shg sbg manusia yang pernah sekolah, saya hrs menghormati antrian.Namun yg terjadi adalah saya tdk bisa duduk krn kedua kartini itu tdk mau bergeser tempat duduk walau melihat saya celingak celinguk kebingungan utk mencari tempat duduk. Bergeser aja tidak apalagi menawari duduk. Walhasil saya pun berdiri di depan loket sambil nunggu antrian, sementara dua kartini tsb asik bbm an dan satunya bengong nunggu antrian....
Hmmm saya jadi ingat bagaimana seorang pria, saat di dalam bus kota, akan dituduh tidak toleran jika tidak mempersilakan seorang wanita, yang tidak kebagian tempat duduk, utk duduk, Suatu hari teman saya yang adalah seorang kartini muda marah marah di depan saya. Sebabnya ia harus berdiri di dlm bus kota dari UGM sampai daerah mantrijeron, gara-gara beberapa pria di dalam bus tidak mau menawarkan tempat duduk kepadanya.Teman saya bilang jika pria-pria sekarang tidak toleran. Saya pun tertawa dan bilang....Kalau kalian para wanita ingin dianggap setara dg pria, lalu kenapa kalian harus mendiskriminasi perlakuan pria?lihat saja, toh jarang ada pria sehat yang ngomel karena harus berdiri di dalam bus, gara gara ada wanita yang tdk mau mempersilakan tempat duduknya untuk ditempati si pria to?haha...teman ssya pun tambah marah dan melotot kepada saya....
Menurut saya emansipasi yang disalah artikan menjadikan wanita menjadi egois...saya yakin keteladanan yang ditunjukkan kartini bukan pada emansipasinya, namun bagaimana wanita harus pandai dan cerdas. Saya tdk suka wanita yang lemah dan maunya dilayani...saya lebih suka wanita sesuai kodratnya, yakni gudang kasih sayang dan kelemah lembutan, namun tangguh seperti baja..lihatlah Cut Nyak Dien, Laksamana Malahayati, Nyi Ageng Serang, Tribhuwana Tunggadewi....Mereka adalah singa yang lemah lembut kepada "anak anaknya..."
Selamat hari Kartini...

0 komentar:

Posting Komentar