Pokemon go?iya saya juga curiga begitu...ada muatan intelijen walau blm terbukti dan mungkin akan terus menjadi dugaan spt google map, domain, email hingga fasilitas chat sp whatsapp....Biasanya kita hanya menunjuk dan menduga...kebakaran jenggot setelah sadar dan lalu meneriakkan anti amerika
...Cuma kita juga harus bercermin....Lha selama ini kita disibukkan dengan isu2 yang sebenarnya menjadi besar karena kita yang membesarkan...Isu yang menghabiskan energi kita shg kita lupa pada project IFX, OS-Wifanusa, KCR Trimaran, INASAT-1, HSFTB, ah banyak lagi tidak terhitung.....Apa hayo?mungkin banyak yg gagal paham dg kode kode di atas karena kita tidak peduli...
Suatu hari di tahun 2004 saya pernah ditugaskan meliput ke sebuah kantor milik BPPT di daerah Banten...saya lupa tepatnya....Seorang peneliti di sana bercerita...pernah ada 10 orang Insinyur Nuklir asal Indonesia yang lulus secara cumlaude dari Universitas Moskwa...Selesai studi mereka langsung ditawari bekerja di badan atom Rusia namun dengan alasan nasionalisme mereka menolak...Mereka pun pulang ke tanah air dan bekerja di sebuah badan pemerintah...Namun selama 3 bulan 10 orang jenius dalam bidang atom itu tiap hari kerjanya membaca koran saja karena ketiadaan perencanaan teknologi yang jelas dan ketiadaan dana riset. Singkat cerita, karena ketiadaan project, merekapun menerima pinangan Rusia dan lalu kembali meninggalkan tanah air dan bekerja di badan atom rusia..
Entah berapa banyak ilmuwan jenius kita yang pergi begitu saja mendedikasikan kecerdasannya untuk kejayaan negara lain karena pemerintah kita yang seolah2 "tidak butuh" mereka. Suatu hari seorang kawan yang merupakan lulusan National University of Singapore pernah bercerita.. Mengapa pemerintah Singapura hingga Australia membuka seluas2 nya beasiswa bagi pemuda pemudi Republik Indonesia?Konon salah satunya bukan karena mereka peduli...namun mereka paham potensi anak-anak muda kita yang cerdas....setelah mereka selesai belajar dan mendapat gelar cumlaude, hidup mereka dijamin dengan penawaran bekerja di bawah pemerintah atau perusahaan mereka...mereka dihadapkan pada pilihan nasionalisme tapi miskin dan atau kaya dan tersalurkan ilmunya di luar negeri..Pernah juga ada cerita bagaimana sebuah rapat Parlemen Malaysia membahas bagaimana cara membuat mahasiswa malaysia lebih kritis...hal ini karena konon hampir di setiap universitas di Malaysia, mahasiswa2 asal Indonesia jauh lebih aktif dan kritis dari mahasiswa malaysia sendiri....Sayang banyak orang cerdas ini menjadi kurang, karena label "kutukan" mereka adalah orang Indonesia yang setelah lulus....ya lulus aja...gak ada yg peduli....Dari mulai mahasiswa, penyanyi, pemain bola, hingga ilmuwan, saat susah ya jadi sampah di negerinya sendiri...tapi saat sudah berhasil tanpa ba bi bu langsung diklaim yang berhasil itu adalah orang indonesia!!
Bahwa bangsa ini masih kekanakan...kita harus mengakui...masyarakatnya masih suka berita dan acara yang berdarah darah dan rusuh serta sinetron2 murahan, medianya merespon karena karena kepentingan iklan, elite politiknya sibuk mencuri uang rakyat dengan berperan sebagai badut yang nyaman ditertawakan...Mereka berperan layaknya aktor sinetron mehe mehe yang berakting sebagai antagonis dengan menggunakan topeng pahlawan...
Bangsa kita masih disibukkan dengan saling hujat agama, asyik membicarakan korupsi (karena selalu ada), senang dengan arogansi dimana memegang parang akan lebih membanggakan dibanding memegang pena...Isu isu yang harusnya bisa diselesaikan dengan kompromi, duduk bersama, saling menghargai demi majunya bangsa, justru dibesar besarkan dengan otot dan bukan otak....
Di saat itulah Pokemon hadir....
Sederhana saja...menyita perhatian orang-orang kita yang tidak paham....sementara yang lain berteriak, CIA! Dan kitapun hanya bisa berteriak tanpa makna....Saya yakin kita belum terlambat untuk berubah menjadi bangsa satu yang maju...Saya juga yakin dari mulai pengrajin, penyanyi, olahragawan, ilmuwan, hingga kekuatan kekuatan ekonomi kita adalah salah satu yang terbaik di dunia....
Sekali lagi sayang....kita masih disibukkan dengan hal hal remeh temeh, individualistis, arogansi gologan dan pola pikir yang memenuhi ciri ciri bangsa yang kekanak kanakan...
(Jangan dipercaya...Tulisan ngawur karena berdasar pada katanya dan ditulis sambil nonton electone dangdut campursari di sebelah rumah....)
Btw anakku dari kemarin sdh maen Pokemon Go...lucu juga game nya....hehehe
0 komentar:
Posting Komentar